![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGkrY2Km2zOGb5CTr4Z_iNpaUPOtiBH8EZp_h5wNQVqOOBCkZHUjBthkF0NZG79Trswbs8n9chDinaYXZGnKv3-thGGJJ5HGfAny_ANO_D72YKXbM93EqPtRw69xlNrgVfN33YD6yZoGk/s320/new4.jpg)
Dimanakah Aku?
Di tempat ini
Aku menggoreskan pena, menuangkan tinta
Menyampaikan rasa, menatap dunia
Aku mengharapkan mampu
Mampu untuk menjadi sebuah buku
Dengan halamanku yang tebal dan tipis
Sebagai penepis dunia yang miris
Namun, aku terhanyut
Terhanyut dalam dunia yang kusut
Tanpa sanggup untuk menjadi penyejuk
Yang menyejukkan jiwa-jiwa yang terantuk
Kemudian, aku tersadar
Telah terbentuk sesuatu di hadapanku
Terbentuk sebuah pemandangan baru
Pemandangan yang menorehkan kisah padaku
Dengan danau dikala hujan mengguyur
Dengan kegersangan dikala musim kemarau bersambut
Dengan bunyi keras dari TOA dikala musim akrobat di jalan
Dengan hujan batu, busur panah, api dan balok yang saling bertegur sapa
Lalu…
Aku kembali memalingkan wajah
Berharap mendapat sebuah jawaban
Atas pertanyaan yang mulai terngiang di kepalaku
Dimanakah aku?
Apakah memang di sini tempatku?
Apakah aku yang bodoh menggunakannya?
Atau mungkin tempat ini memang hanya untuk mereka?
Aku mencoba bertanya pada rumput yang bergoyang
Namun aku hanya menemukan dedaunan kering
Aku mencoba bertanya kepada waktu
Namun waktu terlalu sibuk untuk menjawab pertanyaanku
Akhirnya…
Aku hanya sanggup menghelakan nafas
Menatap awan yang terus berarak
Dan mendengarkan nyanyian tanya yang tak henti menyapa
Created By:
Utari Dwi Sartika
Psikologi 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar