Jumat, 11 Maret 2011

Amplop Merah Muda

Aku mencoba untuk memahami akan kekuatan mimpi...
Memulai hidup dengan bermimpi dan mengakhiri hari dengan bermimpi...
Aku mulai membuka mataku yang lelah karena lelapnya malam, namun sedikit terusik karena matahari mulai memancarkan sinar-sinarnya samar-samar di kamar tidurku. Kemudian dengan malas ku bangkitkan tubuhku dari kolam kapuk yang menemaniku semalaman. Aku kemudian merasa ada sesuatu yang mengusikku, bukan karena cahaya mentari pagi ini, tapi karena ingatanku akan mimpiku semalam. mimpi yang membuatku tersenyum sendiri di tengah ricuhnya kicauan burung yang bertengger di luar jendela kamarku. Aku bermimpi tentang hal yang indah, tentang sesuatu yang akan membuatk bahagia hari ini. Aku kemudian melanjutkan pandanganku pada sebuah meja kayu di bagian sudut kamarku, ku temukan sesuatu yang membuatku penasaran papgi itu. Aku menemukan sebuah amplop berwarna merah muda yang ditujukan untuk diriku. Aku kemudian mencoba untuk membuka perekat di bagian atas amplop yang memancarkan keharuman semerbak di telapak tanganku. Aku mulai membukanya secara perlahan hingga semua bagian perekat pada amplop tadi terbuka.
Dengan perasaan deg-degan dan penasaran, aku mulai membaca isi dari amplop merah muda tadi. Membacanya kata demi kata hingga menjadi suatu rangkaian kalimat, kalimat demi kalimat hingga merangkai suatu paragraf, dan semakin aku membacanya semakin membuat aku penasaran kepada pengirim surat ini.
Hmmmm, aku tak tahu harus bersikap seperti apa terhadap amplop merah muda yang seluruh isinya telah ku baca hingga berulang kali, mencoba untuk memastikan bahwa isi dalam amplop yang aku baca memiliki makna seperti yang aku pahami. Aku mencoba untuk berfikir dari segala sudut pandang, memastikan untuk tidak berpikir hanya dari satu sudut pandang saja. Namun dari manapun aku melihatnya, dari sudut pandang manapun aku memahaminya, aku hanya memperoleh satu jawaban.
Kemudian aku kembali bertanya-tanya apakah mimpiku semalam adalah sebuah pertanda? Aku melihat wajah seseorang, wajah dari pengirim amplop merah muda ini. Apakah memang ada hubungan antara mimpiku semalam dengan pengirim dari amplop merah muda ini?
Aku kemudian memandangi kembali isi dari amplop merah muda ini, terdiam, dan berusaha mengatur segala gejolak yang terjadi dalam hati dan pikiranku sekarang. Sampai akhirnya aku tetap berada pada satu titik, titik dimana jawaban yang sedaritadi sudah ada dalam pikiranku.
Dia...hmmm...dia menyatakan sesuatu tentang perasaannya. Suatu kondisi emosi yang tersampaikan melalui tulisan, tulisan yang dirangkainya dalam selembar kertas dengan amplop merah muda. Dan sepertinya mimpiku semalam telah berubah menjadi nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar